Category Archives: Renungan

Tempat Persembunyian

12 Januari 2016

Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu. Yesaya 45: 3
image

Saat Tuhan membawa Anda ke suatu kedalaman pengalaman jiwa, siagalah terhadap kebenaran dan perspektif baru. Selama masa-masa ini, Tuhan akan sering menuntun Anda pada penemuan baru yang luar biasa. Perjumpaan ini dapat menjadi gudang penyimpanan kekayaan yang tidak terduga bagi jiwa.

Guru Alkitab F. B. Meyer pernah mengemukan, “Setiap kali Anda masuk ke dalam penjara keadaan, waspadalah. Penjara adalah tempat yang langka untuk melihat segala sesuatu. Di dalam penjaralah Bunyan melihat kiasannya yang mengagumkan dan Paulus bertemu Tuhan dan Yohanes melihat melalui pintu surga yang terbuka serta Yusuf melihat kemurahan Tuhan. Tuhan tidak mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemurahanNya kepada beberapa orang dari kita kecuali saat kita berada dalam kesengsaraan yang menindas. Malam adalah saat untuk melihat bintang-bintang.”

Kita harus mengalami setiap hari sepenuhnya. Kita tidak dapat hidup di masa lalu atau di masa depan. Kita harus hidup di saat yang Tuhan berikan kepada kita sekarang. Waktu pembebasan kita akan datang menurut jadwal Tuhan. Sementara itu, kita perlu setia melakukan apa yang sudah Tuhan berikan untuk kita lakukan dan puas dengan tempat yang sudah Ia tetapkan untuk kita.

Saat kita mengalami pencobaan kesukaran, kita perlu mengerti bahwa Tuhan sedang melakukan pembedahan radikal atas kehidupan kita. Tujuan dari pembedahan ini bukan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk memberikan kita hati yang baru. Tuhan menggunakan masa-masa pencobaan untuk membuat perubahan mendasar tentang siapa kita sekarang dan siapa kita nanti.

Ia akan selalu menyingkapkan harta karun dari tempat-tempat rahasia ini jika kita bersedia berjalan melewati prosesnya dengan sabar.

#TodayIsGodFirst_Os Hillman

Pekerjaan Sekuler Anda Adalah Pelayanan

11 Januari 2016

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hambaNya. Kolose 3: 23-24

image

Sementara saya duduk di seberang meja di depan professor seminari terkenal dan mantan misionaris, ia mengajukan suatu pertanyaan yang sangat terus terang kepada saya: “Jadi, Os, ceritakanlah kepada saya tentang gerakan iman yang bekerja ini.” Saya berpikir sesaat dan kemudian berkata, “Yah, sebenarnya tidak ada yang rumit tentang ini. Saya percaya bahwa pekerjaan setiap orang dapat di anggap sebagai suatu pelayanan jika dilakukan dengan motivasi untuk memuliakan Tuhan berdasarkan Kolose 3: 23.”

“Bagaimana semua pekerjaan dapat menjadi pelayanan jika Anda tidak memberitakan Injil dalam pekerjaan itu?” jawabnya. “Anda harus aktif membagikan iman Anda supaya itu dapat dianggap sebagai pelayanan.”

“Tidak, itu tidak benar,” jawab saya. “Pekerjaan itu sendiri adalah pelayanan karena kata untuk pelayanan dan pekerjaan berasal dari akar kata Yunani yang sama diakonia. Saat Anda sedang melayani orang lain, bahkan melalui pekerjaan sekuler Anda, dan sedang melakukannya dengan motivasi untuk memuliakan Tuhan, itu adalah pelayanan. Sebenarnya Kolose 3: 23 mengatakan bahwa Anda akan menerima bagian dari Tuhan sebagai upah jika Anda melakukannya.”

Kami terus berbantah tentang masalah ini. Saya melanjutkan, “Tuhan menciptakan pekerjaan sekuler untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia mulai membagi pekerjaan ke dalam istilah rohani dan non-rohani, yang meperkenalkan suatu bentuk dualism. Namun, Tuhan tidak pernah menjadikan pekerjaan kita sekuler. Ia ingin pekerjaan kita menjadi penyembahan.”

Kami mengakhiri pertemuan kami tanpa kesepakatan. Namun, beberapa bulan kemudian, saya bertemu sahabat saya itu dalam suatu konvensi penjual buku. “Hei, Anda benar, Os!” Ia berkata. “Saya sudah melakukan kajian, dan pekerjaan sebenarnya memang pelayanan karena memang tindakan melayani.” Orang ini melanjutkan menulis sebuah buku tentang topic yang menguraikan hal ini secara rinci. Ia menjelaskan bagaimana jika Anda seorang dokter gigi dan sedang menambal gigi seseorang, Anda sedang melayani pasien itu. Atau jika Anda seorang musisi dan sedang bermain dalam suatu orchestra, Anda sedang melayani para pendengar. Atau jika Anda seorang pilot dan sedang menerbangkan sebuah pesawat, Anda sedang melayani para penumpang. Ia menyimpulkan bahwa semua ini jelas sesuai dengandiakonia alkitabiah. Os Hillman

Lakukan pekerjaan Anda hari ini untuk melayani Tuhan. #TodayGodIsFirst

Mengetahui dan Melakukan Kehendak Tuhan

10 Januari 2016

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3: 5-6

image

George Mueller adalah seorang gembala gereja di Inggris sebelum abad ke 19 yang tahu apa artinya menjalani kehidupan yang terfokus mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan. Tuhan menuntun George di jalan iman yang telah menjadi kesaksian luar biasa bagi semua orang yang mendengar kisahnya.

Setiap kali George kekurangan sesuatu, ia berdoa memohon sumber daya tersebut. Selama pelayanannya di Bristol, Inggris, Georges membangun 4 panti asuhan yang awalnya mengurus 2.000 anak. Saat ia meninggal pada usia 93 tahun, lebih dari 10.000 anak sudah diurus melalui panti asuhannya, dan ia telah mendistribusikan lebih dari 8 juta dolar – semua telah diberikan kepadanya sebagai jawaban atas doa.

Bagaimanakah ia mengetahui dan melakukan kehendak Tuhan? “Saya tidak pernah ingat…suatu masa, saat saya pernah dengan tulus dan sabar berusaha mengetahui kehendak Tuhan melalui ajaran Roh Kudus, melalui firman Tuhan, tetapi saya selama ini telah diarahkan dengan benar.” George menyimpulkan cara ia masuk ke dalam hubungan hati dengan Tuhan dan belajar untuk peka terhadap suara Tuhan sebagai berikut:

Pada awalnya saya berusaha membawa hati saya masuk ke dalam keadaan sedemikian rupa sehingga hati saya tidak mempunyai kemauannya sendiri tentang masalah yang dimaksud. Sesudah melakukan ini, saya tidak menyerahkan hasilnya kepada perasaan atar kesan yang sederhana. Jika demikian, saya menyebabkan diri saya sendiri terserang khayalan besar. Saya mencari kehendak Roh Tuhan melaui, atau yang berhubungan dengan firman Tuhan. Roh dan Firman harus digabungkan. Berikutnya, saya memperhitungkan keadaan saat itu. Semuanya sering jelas menunjukkan kehendak Tuhan yang berhubungan dengan Firman dan RohNya. Saya memohon kepada Tuhan dalam doa untuk mengungkapkan kehendakNya kepada saya dengan benar.

Jadi, melalui doa kepada Tuhan, pendalaman firman dan renungan, George akan tiba pada keputusan yang sungguh-sungguh sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan terbaiknya. Jika pikirannya tetap merasakan damai sejahtera –dan terus demikian sesudah dua atau tiga permohonan lagi—ia pun akan melanjutkannya. Pertimbangkanlah lima langkah ini saat sedang mendengarkan suara Tuhan dalam hidup Anda.

#TodayIsGodFirst

Ketika Layar Anda Tidak Lagi Mendapat Angin

Renungan ini juga dapat dibaca dari halaman Facebook GKT Bethany berikut: renungan 9 Januari 2016

9 Januari 2016

Ketika Layar Anda Tidak Lagi Mendapat Angin

kapal layarDibuatNyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda dan dituntunNya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Mazmur 107: 29-30

Bayangkanlah sesaat Anda sudah memulai suatu petualangan pelayaran yang menggairahkan. Anda sudah terlatih untuk menavigasi dan berlayar di lautan serta siap jika masalah harus muncul. Anda yakin bahwa Anda dapat mengatasi tantangan itu. Namun di tengah jalan, sumber daya Anda habis.

Nyaris tampak seolah Tuhan sengaja menghancurkan semua keahlian yang Anda miliki untuk menghadapi cuaca dan rintangan. Sekarang layar Anda rusak. Bahkan mesin Anda telah rusak. Lebih buruk lagi, dayung Anda hilang karena tenggelam. Anda terombang-ambing di tengah lautan, dan tidak ada angin untuk mendorong kapal Anda. Anda, seperti kata mereka, “Terjebak di hulu tanpa duyung.”

Semua ini membawa Anda pada akhir kemampuan Anda, dan Anda berseru, “Tuhan, aku tidak tahu mengapa Engkau membawaku ke sini hanya untuk mati.” Anda tidak mendapat jawaban, tidak ada kelegaan untuk kesukaran Anda. Keheningan terasa memekakkan telinga.

Akhirnya, Tuhan berfirman “Ya, engkau benar,” firmanNya. “Aku memang sengaja membawamu ke sini. Aku memang menghancurkan layarmu. Aku memang merusak mesinmu. Dan ya, Aku memang ingin engkau mati. Ingat bukan dalam pengertian jasmaniah, melainkan rohani-supaya engkau dapat hidup. Engkau lihat, anakKu, engkau tidak berarti tanpa Aku. Engkau tidak dapat melakukan apapun tanpa kasih karunia dan kuasaKu dalam hidupmu.”

Anda menyerah dengan diam-diam. Tiba-tiba, suatu gelombang lembut mengangkat bagian depan kapal Anda. Angin dari timur berembus pada layar yang sobek, menggerakkan kapal ke arah yang benar. Anda menyadari bahwa Tuhan sedang menggerakkan kapal Anda! Peran Anda sekarang adalah mengemudikannya.

Apakah layar Anda mendapatkan angin untuk menggerakkan Anda? Apakah mesin Anda rusak? Apakah rasanya seolah-olah Tuhan telah mendorong Anda ke laut terbuka hanya untuk berhenti di tengah jalan tanpa pilihan lain? Barangkali Ia sedang mengatakan bahwa inilah saatnya untuk mati supaya Ia dapat hidup melalui Anda. Berikanlah kendali sepenuhnya kepada Tuhan hari ini, maka Anda akan melihat anginNya menggerakkan layar Anda yang compang-camping.

#TodayGodIsFirst