Ringkasan Khotbah GKT Bethany Pusat, 13 September 2015
Pdt Gideon Ang
Yosua 24: 14-28
Kitab Yosua ini dijuluki kitab pengharapan. Kita tidak bisa hidup tanpa pengharapan. Pengharapan kita dalam Tuhan. Bagaimana membangun spiritualitas dalam keluarga? Ada 3 hal:
- Menjadi keluarga yang memiliki Pilihan. Yosua berkata pada Israel bahwa bangsa Israel boleh memilih pada siapa mereka akan beribadah. Dan ketika bangsa Israel memilih akan beribadah kepada Tuhan, maka Yosua pun mengingatkan bahwa Allah adalah Allah yang cemburu sehingga apabila sudah memilih Tuhan, harus dilakukan dengan tulus ikhlas. Hal ini tidaklah mudah. Ketika kita sudah memilih Tuhan, kita harus menetapkan hati kita untuk menyembah Tuhan meskipun godaan dunia begitu banyak.
- Keluarga yang Memantapkan Legacy. Meninggalkan sesuatu dan memperingati sejarah ketika kita meninggalkannya.
- Menyorakkan perayaan. Bagaimana menyorakkan perayaan? Mengikuti ibadah raya setiap hari Minggu, menikmati mezbah keluarga.
Beberapa prinsip penting dalam keluarga: Tuhan Yesus Kepala Keluarga, Alkitab firman Tuhan, Persekutuan Suami Istri, Pendidikan Anak, Pekerjaan. Prinsip ini tidak boleh terbalik urutannya. Ketika melakukan mezbah keluarga, boleh memakai renungan harian, bernyanyi bersama. Ini akan menjadi tempat dbangunnya tata nilai, tata tanggung jawab, dan kebiasaan keluarga Kristen yang sehat. Tata nilai adalah bagaimana kita membangun iman kita, tata tanggung jawab bagaimana kita mengatur peran masing-masing dalam keluarga. Dan membangun kebiasaan keluarga Kristen yang sehat.
Mari kita bersama berjuang membangun spiritualitas dalam keluarga.
-=-=-=-=-=-=-=-=-